Goes To Sherly's Wedding

Suatu malam di hari Jum’at tepatnya tanggal 7 Desember kemarin, kami pergi kondangan ke acara wedding-nya Mbak Sherly, putri dari Bapak Parsudi dan Ibu Hutaminingsih, tetangga kami satu RT di Komplek TNI AL Tebel Gedangan.

Tak biasanya, kami sengaja berangkat lebih awal setengah jam dari waktu acara. Kali ini ditemani dua orang sesepuh kelompok dasawisma 47 yakni, Bu Yahman dan Bu Sukirman. Sebenarnya salah satu alasan kami berangkat lebih awal karena beliau-beliau ini sudah terlihat rapi dan siap berangkat kondangan pada jam enam lebih.  Sing enom kalah sigap ikiii.. Lha gimana ya, maklumlah.. kami biasanya pergi kondangan di waktu santai alias di tengah-tengah waktu acara bahkan pernah ketika acara hampir usai. 

Lanjut..

Kami berangkat menuju lokasi Resepsi Pernikahan tepatnya di gedung Rohmatul Ummah di daerah Sidoklumpuk Sidoarjo.

Sesampainya disana, benar saja dugaan kami, acara belum dimulai. Bahkan, ketika kami baru tiba di lokasi, terlihat beberapa orang yang duduk-duduk di depan gedung seperti sedang menunggu masuk ke dalam lokasi acara. Awalnya, kami kira memang belum diperbolehkan masuk karena waktu itu belum tepat jam tujuh seperti yang tertera di undangan, acara dimulai dari pukul 19.00-21.00 eh tapi ternyata saat kami memberanikan diri nyelonong masuk eh malah dipersilahkan sama mbak-mbak cantik yang bertugas sebagai penjaga absensi atau apalah namanya. 

Setelah menulis di buku daftar tamu, kami diberi kartu untuk mengambil souvenir. Lepas itu, kami masuk ke dalam gedung. Hmm.. masya Alloh.. berasa takjub melihat konsep weddingnya. Banyak pohon rindang lho gaess!! *monmaap katroknya kumat 

So Amazing! Wonderfullll.. saya suka banget sama konsepnya. Gedungnya udah sipp, dekorasinya juga sungguh memanjakan mata, menu cateringnya juga macem-macem : salad buah, siomay, tahu campur, bakso, nasi goreng, nasi putih, fountain choco, ice cone dan sebagainya.

Setelah kami salaman dengan para among tamu, Bu Yahman dan Bu Kirman fokus ke arah barisan kursi, sedangkan saya dan suami menghampiri beberapa orang tetangga kami yang juga hadir di lokasi acara. Awalnya, kami mengantri untuk salaman ke kuade* kedua mempelai. Tapi karena lamaaa dan antriannya banyak banget, kami putuskan untuk makan terlebih dahulu. 

Seperti biasa, saya bertugas mencari tempat duduk sedangkan suami yang kena bagian ambil makanan. Seneng gitu deh, saya cuma duduk dan suami yang sibuk bolak-balik anterin beberapa menu makanan ke tempat duduk kami. Kenapa demikian? Pasti kalian bertanya-tanya kan gaesss.. yaa tak lain dan tak bukan karena si bungsu nggembol ke saya terus, ga mau ikut bapaknya.. as always 

Setelah kenyang, kami baru ke kuade si pengantin dan salam-salaman tanpa foto, iyalah cukup dengan menyampaikan selamat dan merapal doa-doa untuk mereka yang sedang berbahagia. Sampai-sampai saya juga lupa ga foto kedua mempelai. Tapi, i swear, ini ga hoax kok gaesss.. 

Lepas dari kuade, kami memutuskan untuk langsung pulang. Etapi, kami baru ingat bahwa ada Bu Yahman dan Bu Kirman yang tadi ikut mobil kami. Akhirnya, saya minta tolong suami agar mencari beliau-beliau di lokasi wedding. Lima menit berlalu, saya menunggu di depan stan souvenir, suami kembali dengan tangan kosong. Dia menduga bahwa beliau-beliau sudah menunggu kami di luar.

Benar saja, tak lama setelah kami mengambil souvenir lalu keluar gedung, kami melihat beliau berdua sedang berusaha mencari kami. Sesegera mungkin, kami berjalan cepat ke arah beliau berdua. Bu Yahman lantas berkata kepada kami bahwa beliau dan Bu Kirman sudah menunggu kami sedari tadi. Kami pun memohon maaf atas sikap kami tersebut tapi beliau berdua malah tersenyum dan menyampaikan bahwa ini semua bukan karena lamanya kami di dalam tetapi beliau berdua yang memutuskan untuk keluar karena ada beberapa menu yang tak sanggup beliau makan. Harap maklum ya, beliau ini rerata sudah berumur 70 tahun ke atas jadi taulah ya.. Beliau-beliau ini mengaku hanya bisa minum es di dalam acara tadi.  Kurang lebih demikianlah obrolan panjang yang menemani perjalanan pulang kami.

Sekian